Tuesday, November 20, 2018

Mamaku Bawel.....

“Rita….laptopmu ini mbok ya dibersihin,” ga risih apa kamu tiap hari kerja pake laptop yang kotor debuan gitu”….ocehan mama di Minggu pagi ini.
“Iya ma….nanti, jawabku santai.
Kata mama memang ada benernya juga seeh. Sebetulnya bukan ga mau bersihin, meski memang jarang aku bersihkan, tetapi bukan berarti ga pernah. Biasanya aku bersihin cuma pake tisu doang, itupun kalau inget…hehehehe.
Tapi ya gitu, tisunya sih emang terlihat kotor alias debunya pindah ke tisu, tapi tetep aja debunya masih setia nempel di laptop. Ada sih lap yang biasa dipake juga, tapi kan kudu dibasahin dulu. Repot banget jadi bikin males deh.
“Tet…tet…tet” bel pintu berbunyi, aku intip dari balik tirai. Ternyata ada kang paket. Aku keluar kamar menuju pintu luar. “Hhmmm…..ternyata kiriman paket buat mama.” Karena penasaran, aku buka tuh paket dan langsung kebaca tulisan pada kemasan produk yang dikirim ini. MipackoMicrofiberCleaningCloth (Kain Pembersih Microfiber) for dusting, drying and polishing.”
“Waah….mama tau aja, ternyata mama perhatian juga ya. Diam-diam beliin aku lap ini. Coba ah….” Buru-buru aku buka bungkusnya, wah seperti handuk bahannya. Sempet ragu pas mau pake buat ngelap. Masa iya sih, bisa digunakan dalam kondisi kering. Tapi setelah aku baca-baca lagi instruksinya, ternyata benar.
Lap itu aku bentangkan dan mulai beraksi ke seluruh permukaan laptop. “Wooowww…..meski lapnya dalam kondisi kering, tapi bisa nyedot debu dengan cepat, bahkan debunya ga pake terbang-terbangan.” Dalam sekejap laptoku jadi clliiinnggg….mirip iklan-iklan di TV gitu. Saking penasaran, aku beralih ke TV dan beraksi dengan Mipacko Microfiber Cleaning Cloth. Lagi-lagi kaget liat hasilnya…..Cliinng bener deh. Aku jadi ketagihan, perabot yang kotor-kotor langsung aku lap semua. Ternyata Microfiber Cleaning Cloth ini bisa digunakan untuk membersihkan media apa saja. Uniknya bisa digunakan saat kering atau basah. Jadilah hari itu aku rajiiin bener.
“Rita….tumben kamu mau lap-lap perabot?” tanya mama.
“Iya mah….nih barusan cobain lap yang mama order. Kok ga bilang-bilang sih ma?”
“Lap yang mana? Tanya mama.
“Ini loh ma…sambil aku tunjukin lap dan kemasan produknya.”
“Lah…..bocah edan, itu kan lap pesenan budhe sebelah!”

JODOHKU

Kulihat kalender... hhhmm... "Besok gue ultah, pas 30 tahun. Tapi kenapa gue belum ketemu jodoh yang pas ya?" Kata gue dalem hati.
"Bukan ga ada yang mau, tapi setiap wanita yang mendekat, belum ada yang bisa membuat hati gue berdesir dan jantung berdegup kencang...."
"Rud... Rudi... ntar malem nongkrong yuk!" Teriak Tony yang seketika membuyarkan lamunan gue.
"Males aah Ton… loe aja deh sana!"
"Aaahh... besok weekend ini! Ayolah… siapa tahu ketemu jodoh disana," cibirnya.
Jam tangan menunjukkan pukul 18.00, kami pun bersiap pulang.
"Rud... buruan ya, gue tunggu di bawah!" Teriak Tony.
"Seep...," jawab gue singkat.
Pretetetetet... pretetetetet... aaaahhhh, suara knalpot ini yang gue benci sebenarnya, salah satu alasan kenapa gue males pergi dengan Tony.
"Ruuddiiii... buruan ooiiii, lelet bener seeh loe Rud!" Teriak Tony.
"Weew... teriakan Tony secempreng knalpot motornya," bisikku dalam hati setengah tertawa. Ga lama, duo cempreng inipun membawa gue entah kemana... pretetetet... bbllaaarrr!
Ga berapa lama motor Tony parkir di sebuah tempat yang entah apa namanya ini... pretetetet… pretetetet.
"Ton...ini tempat apaan sih, parkirannya luas kek lapangan bola."
"Loe liat aja ntar Rud... ini tempat tongkrongan gue yang baru, parkir disini juga gratis, yuk masuk."
"Hai Mas Tony!" Sapa seorang wanita yang diapit 2 wanita keren lainnya, ketika kami membuka pintu. Weeww…hebat juga Tony, disapa wanita sekeren itu.
"Ton… bisa aje loe dikenal sama mereka?"
"Rud… pemilik café ini adalah Drupadi nya kopi, ini yang gue betah nongkrong di sini, pemiliknya anggap tamunya sebagai temen… keren, kan?"
Gue manggut-manggut dan berusaha mencari posisi duduk ga jauh dari pintu masuk supaya bisa menyapu setiap sudut bangku. Siapa tahu ada mahkluk manis yang menggetarkan hati gue dan ketemu jodoh.
"Aah siiaaallll! Kemakan omongan Tony gue," senyum kecutku dalam hati.
"Rud… udah gue order ya minumannya," suara cempreng Tony membuyarkan angan gue.
"Thanks, Ton…"
Ga berapa lama, minuman kami datang… hhhmm aroma karamel membuat lidah gue menari nari berebut dengan ludah.
"Tony… minuman apa ini? Aromanya….beeuugggh…sekksssiiihhh!"
"Hot Crème Brulle," jawab Tony singkat.
Saking penasaran dengan aroma yang begitu menggoda, ssllruuppp... Creme Brulle yang masih hot ini gue seruput.
"Aauuww… panas," pekik gue dalam hati, sambil kipasin tangan di depan lidah…daaamnnn, malu gue. Tanpa gue sadar di ujung sana ada mahkluk manis yang sedang ngeliatin gue, makin tengsin lah gue.
"Hati-hati, Mas… masih panas," ujarnya di antara senyuman manisnya.
Beeuugghhh, baru kali ini gue ngerasa kikuk… jantung gue deg-degan, aaahh apakah ini pertanda? Tapi gue terlanjur malu... daammmnn. Sedangkan Tony, hanya bisa nahan ketawa di depan gue.
Tapi aaah sudahlah… bodo amat deh, godaan hot crème brulle ini lebih besar dibandingkan rasa malu. Karena masih penasaran, sedikit demi sedikit gue suap Hot Crème Brulle menggunakan sendok ke ujung lidah.
Hhhmm, rasa crèmenya yang lembut berpadu dengan karamel di atasnya memang memanjakan lidah. Sendok demi sendok gue nikmati walau tanpa gue sadari wanita itu sesekali mencuri pandang.
"Rud… Rudi, yang dipojok itu Rud… ngeliatin loe terus…kesempatan Rud," kata Tony.
"Hhhmm… apa sih Ton, biarin aja… lha wong dia punya mata kok," bibir gue pun terus-terusan monyong niupin Crème Brulle supaya ga terlalu panas masuk mulut. Gue beneran ga mau lepasin Crème Brulle dari lidah, gue ga rela kalau Crème Brulle ini dingin sebelum menyentuh lidah gue.
"Rud… dia ngajak senyum Rud"
"Aahh… bawel loe Ton, balesin aja senyumnya, gitu aja kok repot."
Aahh tinggal dikit lagi nih, sayang dilewatkan dan gue harus buru-buru habisin sebelum Crème Brulle ini dingin. Slrruuppp… sisa diujung gelaspun gue tenggak… glek…glek… beeuugghhh… drruuaaarr bener rasanya!
"Ton…. mana cewek yang tadi, yang ngajak senyum gue? Kemana dia?"
"Pertanyaan loe basi, Rud. Baru aja dia pergi."
"Aaarrrgghhhhhh... Ton! Besok malem ajak gue kesini lagi ya? Gantian gue yang traktir, siapa tau ketemu sama Mba yang tadi lagi..."

Monday, July 16, 2018

Back To Nature dengan Natur Hair Care


Isu global warming terus bergulir dari tahun ke tahun. Banyak yang menyikapi dengan bijaksana dan membuat program back to nature. Tak hanya pemerintah, namun juga berbagai lembaga, produsen, swasta juga publik. Kampanye back to nature terus digaungkan seiring dengan makin santernya isu global warming.

Bersyukur, sekarang sudah ada ruang publik yang hampir ada disetiap kota, sehingga tempat kampanye bukan menjadi kendala. Sebutlah minggu lalu di CFD Sudirman, salah satu produsen perawatan rambut menggelar aksi #Naturgreenaction.

Aksi yang menggandeng salah satu public figure ini lumayan menyedot perhatian public. Zumba bareng warga penikmat CFD pagi itu juga banyak diminati. Teriknya cuaca pagi itu justru menjadi daya ungkit untuk olah tubuh mengikuti instruktur zumba di atas stage.

Suasana makin panas oleh teriakan sebagian pengunjung yang didominasi oleh perempuan berkaos kuning ini, ketika MC memanggil salah satu public figure “Luna Maya,”  yang juga sebagai Brand Ambasador Natur Hair Care. Tanpa komando, semua mengacungkan handphone kearah depan bak aksi fotografer untuk mengabadikan momen.

Luna Maya hadir menjadi bagian dari kampanye #Naturgreenaction Natur Hair Care. Kampanye ini juga ditujukan untuk masyarakat dan mengajak mereka untuk “Back To Nature,” meminimalkan penggunaan zat-zat kimia. Tanpa kita sadari, penggunaan produk perawatan sehari hari seperti pasta gigi, sabun, shampoo dll, mengandung zat kimia. Banyak orang yang salah krapah, anggapan banyak busa itu bersih ternyata tidak benar. Justru semakin banyak busa, semakin banyak zat kimia yang terkandungnya. Dampak penggunaaan kimia  yang berlebih dapat merusak ekosistem lingkungan.

#Naturgreenaction juga mengajak masyarakat untuk tampil pede dan mempunyai rambut yang kuat dari akar sehingga tidak mudah rontok dan menggunakan perawatan yang alami.

Mari kita jaga lingkungan diri sendiri dan lingkungan sekitar dengan produk yang ramah lingkungan.



Tuesday, June 12, 2018

Gurih Manis Kolak Pisang sajian COOKWARE



Terik siang itu memaksaku untuk sesekali menyeka peluh. Energipun semakin terkuras, lantaran harus melewati antrian demi antrian antar stasiun comuterline. Pun tak menyurutkan niatku dan terus melangkah.
Hingga tibalah aku disebuah ruangan kecil namun indah dan rapi. Seketika peluh menjauh, berganti udara sejuk yang berusaha mendinginkan tubuh dari sisa angkuhnya matahari siang itu.  Aroma gurih manis khas kolak sebagai makanan khas yang selalu ada di bulan Ramadhan seolah menyambut kedatanganku. Hhhhmm…..semakin menggoda iman saja ini. Untung pandanganku segera kualihkan pada beberapa orang yang tersenyum ramah yang ternyata adalah para staff dan koordinator TUPPERWARE SHOWROOM.
Senyum ramah mereka mewakili ramahnya produk TUPPERWARE pada lingkungan. Siapa yang tidak kenal? Pioner wadah plastik berkualitas yang terus berinovasi dengan mengembangkan produk-produk rumah tangga lainnya ini, bak virus yang menjangkiti ibu-ibu rumah tangga. Tak hanya diperkotaan, namun juga pedesaan. Arisan dan cicilan sering menjadi pilihan metode pembayaran demi memiliki rangkaian produk TUPPERWARE. Selain tentunya program dari perusahaan yang menawarkan membership dengan manfaat dan keuntungan yang menjanjikan.
Layanan purna jual TUPPERWARE yang berani memberikan garansi “ganti produk seumur hidup produk” (terkecuali karena terbakar atau digigit tikus)semakin meningkatkan kepercayaan konsumen dan member terhadap TUPPERWARE. Hebatnya lagi, garansi ganti produk seumur produk ini tidak berbatas waktu. Sebuah layanan konsumen yang patut diacungkan jempol.
Sambil manggut-manggut, aku mengalihkan pandangan pada kepulan asap dari COOKWARE yang digunakan untuk memasak kolak. Aroma gurih manis kolak semakin kuat mengaduk aduk hidung. Kulirik jam di handphone dan ternyata baru pukul 12.30 WIB. Waktu berbuka masih lama ternyata….hehehehehe.
Di sudut ruangan, aku lihat mba anggi sedang sibuk menempatkan kolak di beberapa wadah TUPPERWARE. Ternyata itu menjadi gimmick kami siang itu. Alhamdulillah, akhirnya bisa mencicipi kolak pisang ala COOKWARE yang sedari tadi sedikit mengusikku…uupppss.
Terima kasih TUPPERWARE.
(BT)