Wednesday, February 6, 2019

Good Smile Itu Tak Hanya Gigi Terlihat Indah Tapi Juga Sehat

foto : pixabay.com

Pengalaman saya pertama kali berkunjung ke dokter gigi beberapa tahun silam, menyisakan trauma ketakutan hingga sekarang. Betapa tidak? Pengalaman pertama mempunyai masalah gigi dan langsung mendapatkan treatment dengan pencabutan dua gigi sekaligus karena posisi gigi geraham besar miring dan menekan gigi depannya. Posisi upnormal gigi geraham ini menyebabkan sisa-sisa makanan sulit dijangkau ketika menggosok gigi sehingga munculah karies. Karena itu terpaksa dilakukan tindakan operasi. Akibatnya, gusi menjadi bengkak beberapa hari, boro-boro untuk senyum, untuk membuka mulut, mengunyah dan menelan makanan saja terasa sulit karena sakit.

Masing-masing orang pasti mempunyai pengalaman trauma yang berbeda. Dan trauma inilah yang membuat sebagian besar orang enggan/takut ke dokter gigi. Mungkin jika ada sebuah survey ketakutan kunjungan ke dokter gigi, “trauma pengalaman pertama kali” ini bisa menempati urutan pertama.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, penduduk Indonesia yang mempunyai karies (gigi berlubang) aktif mencapai 72,1% (sumber : kompas.com). Sayangnya banyak masyarakat yang masih menganggap sepele masalah ini. Maka tak heran, jika pada umumnya orang terpaksa berkunjung ke dokter gigi ketika sudah mempunyai masalah dengan gigi.

Peranan gigi tak hanya sekedar untuk mengunyah makanan, namun juga mendukung penampilan. Ketika bertemu seseorang, pertama kali yang dimunculkan adalah senyuman sebagai simbol keramahan. Bayangkan jika mempunyai masalah dengan gigi, apakah masih bisa tampil percaya diri? Tak jarang loh, ketika bertemu dengan seseorang dan saat mereka tersenyum atau tertawa akan menutupi mulutnya dengan tangan. 

Bagaimanapun Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati.

Seorang dokter gigi muda, drg Sari yang juga berpraktek di Global Estetik Klinik ini mengatakan bahwa mempunyai gigi sehat dan good smile tentu menjadi keinginan bagi kebanyakan orang. Tidak hanya sekedar dilihat dari segi estetika namun juga faktor kesehatan. Seseorang dikatakan mempunyai good smile jika mempunyai gigi sehat yang bersih, rapi, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada kerusakan.

Sayangnya, sebagian besar orang kurang mendapatkan pemahaman bagaimana merawat gigi dengan baik dan benar. Apalagi kecenderungan masyarakat yang mempunyai tingkat konsumsi karbohidrat dan gula yang tinggi. Makanan tersebut merupakan musuh terbesar gigi karena bakteri pada rongga mulut akan mengubah gula menjadi asam, merusak email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Cara menggosok gigi, pemilihan sikat gigi dan waktu yang tepat saat menggosok gigi sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi. Dan waktu yang tepat untuk menggosok gigi adalah setelah sarapan pagi dan sebelum tidur.
foto by fauziah


Kenapa Sebelum Tidur?

Rongga mulut manusia dipenuhi oleh ratusan bakteri yang setiap saat dapat menyebabkan masalah. Dan yang bertugas untuk menstabilkan bakteri adalah air ludah. Ketika kita tidur dalam jangka waktu yang lama, bakteri pada rongga mulut akan terus aktif, sedangkan produksi air ludah produksinya semakin berkurang. Maka menggosok gigi sebelum tidur sangatlah penting.

Masih Perlukah ke Dokter Gigi?

Sedini mungkin rajin ke dokter gigi, semakin baik untuk menjaga supaya gigi sehat dan indah, karena kesehatan gigi dan mulut merupakan cerminan kesehatan tubuh. Rajin ke dokter gigi juga akan mencegah pengalaman buruk (trauma) saat mendapatkan perawatan gigi. Karena jika ada masalah pada gigi dapat dilakukan perawatan sedini mungkin dan menghindarkan dari rasa sakit.  
Kunjungan rutin ke dokter gigi sebaiknya juga sudah diterapkan pada usia dini, sehingga anak-anak menjadi terbiasa dan memahami bagaimana menjaga kesehatan gigi dengan baik.

Saatnya SMILE because IT’S BEAUTIFUL DAY

foto by fauziah
Global Estetik adalah salah satu klinik gigi yang selalu berkomitmen dalam memberikan layanan pada pasien dengan mengutamakan kepuasan pasien. Salah satu founder dari Global Estetik, dr Arnof, mengatakan bahwa, Tim Dokter di Global Estetik tidak menciptakan jarak dengan pasien sehingga sangat berpengaruh terhadap psikologis pasien. Mereka dapat berkonsultasi seputar kesehatan gigi dengan familer, fun sehingga jauh dari kesan menakutkan, karena stigma “menakutkan” itu masih terbentuk di sebagian besar masyarakat. Dengan demikian kesan kunjungan pertama kali akan memberikan pengalaman positif dan dengan suka hati pasien kembali berkunjung.

Selain pengalaman treatment, pengalaman saat reservasi juga terkadang membuat seseorang berpikir dua kali untuk melakukan kunjungan. Menunggu daftar antrian panjang memang membosankan. Era digitalisasi seperti saat ini sudah sangat wajar jika ada sebuah klinik yang bisa mempermudah pasien dengan memberikan solusi reservasi online apalagi langsung terintegrasi dengan dokter yang dipilih. Mempermudah system pambayaran dengan memberikan pilihan cash atau card juga memberikan solusi bagi pasien dijaman cashless seperti ini.

Global Estetik menjawab dan memberikan semua kemudahan bagi pasien yang ingin melakukan perawatan gigi seperti : memutihkan gigi, kawat gigi, gigi palsu, gigi veneer dan scalling. Global Estetik juga sudah bekerjasama dengan berbagai perusahaan dan asuransi untuk semakin mempermudah pasien mendapatkan perawatan gigi dengan Tim Dokter yang professional, berkualitas dengan harga yang terjangkau. Global Estetik juga satu-satunya klinik gigi yang transparan mengenai biaya perawatan ujar dr Arnof.

Didirikan sejak tahun 2007 dan hingga kini Global Estetik semakin dikenal masyarakat luas karena Global Estetik lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Hingga saat ini sudah 6 cabang yang tersebar di Jakarta Selatan, Depok, Bandung, Jakarta Timur serta menyusul di Bekasi dan Pekan Baru. Sejak berdiri hingga saat ini terhitung ada sekitar 10.000 pasien yang sudah dilayani oleh Global Estetik.

Dengan tagline disiplin, transparan dan bertanggung jawab Global Estetik memberi jaminan layanan yang cepat dan tepat waktu sehingga permasalahan gigi pasien dapat ditangani secara cepat dan efektif.


Tuesday, November 20, 2018

Mamaku Bawel.....

“Rita….laptopmu ini mbok ya dibersihin,” ga risih apa kamu tiap hari kerja pake laptop yang kotor debuan gitu”….ocehan mama di Minggu pagi ini.
“Iya ma….nanti, jawabku santai.
Kata mama memang ada benernya juga seeh. Sebetulnya bukan ga mau bersihin, meski memang jarang aku bersihkan, tetapi bukan berarti ga pernah. Biasanya aku bersihin cuma pake tisu doang, itupun kalau inget…hehehehe.
Tapi ya gitu, tisunya sih emang terlihat kotor alias debunya pindah ke tisu, tapi tetep aja debunya masih setia nempel di laptop. Ada sih lap yang biasa dipake juga, tapi kan kudu dibasahin dulu. Repot banget jadi bikin males deh.
“Tet…tet…tet” bel pintu berbunyi, aku intip dari balik tirai. Ternyata ada kang paket. Aku keluar kamar menuju pintu luar. “Hhmmm…..ternyata kiriman paket buat mama.” Karena penasaran, aku buka tuh paket dan langsung kebaca tulisan pada kemasan produk yang dikirim ini. MipackoMicrofiberCleaningCloth (Kain Pembersih Microfiber) for dusting, drying and polishing.”
“Waah….mama tau aja, ternyata mama perhatian juga ya. Diam-diam beliin aku lap ini. Coba ah….” Buru-buru aku buka bungkusnya, wah seperti handuk bahannya. Sempet ragu pas mau pake buat ngelap. Masa iya sih, bisa digunakan dalam kondisi kering. Tapi setelah aku baca-baca lagi instruksinya, ternyata benar.
Lap itu aku bentangkan dan mulai beraksi ke seluruh permukaan laptop. “Wooowww…..meski lapnya dalam kondisi kering, tapi bisa nyedot debu dengan cepat, bahkan debunya ga pake terbang-terbangan.” Dalam sekejap laptoku jadi clliiinnggg….mirip iklan-iklan di TV gitu. Saking penasaran, aku beralih ke TV dan beraksi dengan Mipacko Microfiber Cleaning Cloth. Lagi-lagi kaget liat hasilnya…..Cliinng bener deh. Aku jadi ketagihan, perabot yang kotor-kotor langsung aku lap semua. Ternyata Microfiber Cleaning Cloth ini bisa digunakan untuk membersihkan media apa saja. Uniknya bisa digunakan saat kering atau basah. Jadilah hari itu aku rajiiin bener.
“Rita….tumben kamu mau lap-lap perabot?” tanya mama.
“Iya mah….nih barusan cobain lap yang mama order. Kok ga bilang-bilang sih ma?”
“Lap yang mana? Tanya mama.
“Ini loh ma…sambil aku tunjukin lap dan kemasan produknya.”
“Lah…..bocah edan, itu kan lap pesenan budhe sebelah!”

JODOHKU

Kulihat kalender... hhhmm... "Besok gue ultah, pas 30 tahun. Tapi kenapa gue belum ketemu jodoh yang pas ya?" Kata gue dalem hati.
"Bukan ga ada yang mau, tapi setiap wanita yang mendekat, belum ada yang bisa membuat hati gue berdesir dan jantung berdegup kencang...."
"Rud... Rudi... ntar malem nongkrong yuk!" Teriak Tony yang seketika membuyarkan lamunan gue.
"Males aah Ton… loe aja deh sana!"
"Aaahh... besok weekend ini! Ayolah… siapa tahu ketemu jodoh disana," cibirnya.
Jam tangan menunjukkan pukul 18.00, kami pun bersiap pulang.
"Rud... buruan ya, gue tunggu di bawah!" Teriak Tony.
"Seep...," jawab gue singkat.
Pretetetetet... pretetetetet... aaaahhhh, suara knalpot ini yang gue benci sebenarnya, salah satu alasan kenapa gue males pergi dengan Tony.
"Ruuddiiii... buruan ooiiii, lelet bener seeh loe Rud!" Teriak Tony.
"Weew... teriakan Tony secempreng knalpot motornya," bisikku dalam hati setengah tertawa. Ga lama, duo cempreng inipun membawa gue entah kemana... pretetetet... bbllaaarrr!
Ga berapa lama motor Tony parkir di sebuah tempat yang entah apa namanya ini... pretetetet… pretetetet.
"Ton...ini tempat apaan sih, parkirannya luas kek lapangan bola."
"Loe liat aja ntar Rud... ini tempat tongkrongan gue yang baru, parkir disini juga gratis, yuk masuk."
"Hai Mas Tony!" Sapa seorang wanita yang diapit 2 wanita keren lainnya, ketika kami membuka pintu. Weeww…hebat juga Tony, disapa wanita sekeren itu.
"Ton… bisa aje loe dikenal sama mereka?"
"Rud… pemilik café ini adalah Drupadi nya kopi, ini yang gue betah nongkrong di sini, pemiliknya anggap tamunya sebagai temen… keren, kan?"
Gue manggut-manggut dan berusaha mencari posisi duduk ga jauh dari pintu masuk supaya bisa menyapu setiap sudut bangku. Siapa tahu ada mahkluk manis yang menggetarkan hati gue dan ketemu jodoh.
"Aah siiaaallll! Kemakan omongan Tony gue," senyum kecutku dalam hati.
"Rud… udah gue order ya minumannya," suara cempreng Tony membuyarkan angan gue.
"Thanks, Ton…"
Ga berapa lama, minuman kami datang… hhhmm aroma karamel membuat lidah gue menari nari berebut dengan ludah.
"Tony… minuman apa ini? Aromanya….beeuugggh…sekksssiiihhh!"
"Hot Crème Brulle," jawab Tony singkat.
Saking penasaran dengan aroma yang begitu menggoda, ssllruuppp... Creme Brulle yang masih hot ini gue seruput.
"Aauuww… panas," pekik gue dalam hati, sambil kipasin tangan di depan lidah…daaamnnn, malu gue. Tanpa gue sadar di ujung sana ada mahkluk manis yang sedang ngeliatin gue, makin tengsin lah gue.
"Hati-hati, Mas… masih panas," ujarnya di antara senyuman manisnya.
Beeuugghhh, baru kali ini gue ngerasa kikuk… jantung gue deg-degan, aaahh apakah ini pertanda? Tapi gue terlanjur malu... daammmnn. Sedangkan Tony, hanya bisa nahan ketawa di depan gue.
Tapi aaah sudahlah… bodo amat deh, godaan hot crème brulle ini lebih besar dibandingkan rasa malu. Karena masih penasaran, sedikit demi sedikit gue suap Hot Crème Brulle menggunakan sendok ke ujung lidah.
Hhhmm, rasa crèmenya yang lembut berpadu dengan karamel di atasnya memang memanjakan lidah. Sendok demi sendok gue nikmati walau tanpa gue sadari wanita itu sesekali mencuri pandang.
"Rud… Rudi, yang dipojok itu Rud… ngeliatin loe terus…kesempatan Rud," kata Tony.
"Hhhmm… apa sih Ton, biarin aja… lha wong dia punya mata kok," bibir gue pun terus-terusan monyong niupin Crème Brulle supaya ga terlalu panas masuk mulut. Gue beneran ga mau lepasin Crème Brulle dari lidah, gue ga rela kalau Crème Brulle ini dingin sebelum menyentuh lidah gue.
"Rud… dia ngajak senyum Rud"
"Aahh… bawel loe Ton, balesin aja senyumnya, gitu aja kok repot."
Aahh tinggal dikit lagi nih, sayang dilewatkan dan gue harus buru-buru habisin sebelum Crème Brulle ini dingin. Slrruuppp… sisa diujung gelaspun gue tenggak… glek…glek… beeuugghhh… drruuaaarr bener rasanya!
"Ton…. mana cewek yang tadi, yang ngajak senyum gue? Kemana dia?"
"Pertanyaan loe basi, Rud. Baru aja dia pergi."
"Aaarrrgghhhhhh... Ton! Besok malem ajak gue kesini lagi ya? Gantian gue yang traktir, siapa tau ketemu sama Mba yang tadi lagi..."

Monday, July 16, 2018

Back To Nature dengan Natur Hair Care


Isu global warming terus bergulir dari tahun ke tahun. Banyak yang menyikapi dengan bijaksana dan membuat program back to nature. Tak hanya pemerintah, namun juga berbagai lembaga, produsen, swasta juga publik. Kampanye back to nature terus digaungkan seiring dengan makin santernya isu global warming.

Bersyukur, sekarang sudah ada ruang publik yang hampir ada disetiap kota, sehingga tempat kampanye bukan menjadi kendala. Sebutlah minggu lalu di CFD Sudirman, salah satu produsen perawatan rambut menggelar aksi #Naturgreenaction.

Aksi yang menggandeng salah satu public figure ini lumayan menyedot perhatian public. Zumba bareng warga penikmat CFD pagi itu juga banyak diminati. Teriknya cuaca pagi itu justru menjadi daya ungkit untuk olah tubuh mengikuti instruktur zumba di atas stage.

Suasana makin panas oleh teriakan sebagian pengunjung yang didominasi oleh perempuan berkaos kuning ini, ketika MC memanggil salah satu public figure “Luna Maya,”  yang juga sebagai Brand Ambasador Natur Hair Care. Tanpa komando, semua mengacungkan handphone kearah depan bak aksi fotografer untuk mengabadikan momen.

Luna Maya hadir menjadi bagian dari kampanye #Naturgreenaction Natur Hair Care. Kampanye ini juga ditujukan untuk masyarakat dan mengajak mereka untuk “Back To Nature,” meminimalkan penggunaan zat-zat kimia. Tanpa kita sadari, penggunaan produk perawatan sehari hari seperti pasta gigi, sabun, shampoo dll, mengandung zat kimia. Banyak orang yang salah krapah, anggapan banyak busa itu bersih ternyata tidak benar. Justru semakin banyak busa, semakin banyak zat kimia yang terkandungnya. Dampak penggunaaan kimia  yang berlebih dapat merusak ekosistem lingkungan.

#Naturgreenaction juga mengajak masyarakat untuk tampil pede dan mempunyai rambut yang kuat dari akar sehingga tidak mudah rontok dan menggunakan perawatan yang alami.

Mari kita jaga lingkungan diri sendiri dan lingkungan sekitar dengan produk yang ramah lingkungan.



Tuesday, June 12, 2018

Gurih Manis Kolak Pisang sajian COOKWARE



Terik siang itu memaksaku untuk sesekali menyeka peluh. Energipun semakin terkuras, lantaran harus melewati antrian demi antrian antar stasiun comuterline. Pun tak menyurutkan niatku dan terus melangkah.
Hingga tibalah aku disebuah ruangan kecil namun indah dan rapi. Seketika peluh menjauh, berganti udara sejuk yang berusaha mendinginkan tubuh dari sisa angkuhnya matahari siang itu.  Aroma gurih manis khas kolak sebagai makanan khas yang selalu ada di bulan Ramadhan seolah menyambut kedatanganku. Hhhhmm…..semakin menggoda iman saja ini. Untung pandanganku segera kualihkan pada beberapa orang yang tersenyum ramah yang ternyata adalah para staff dan koordinator TUPPERWARE SHOWROOM.
Senyum ramah mereka mewakili ramahnya produk TUPPERWARE pada lingkungan. Siapa yang tidak kenal? Pioner wadah plastik berkualitas yang terus berinovasi dengan mengembangkan produk-produk rumah tangga lainnya ini, bak virus yang menjangkiti ibu-ibu rumah tangga. Tak hanya diperkotaan, namun juga pedesaan. Arisan dan cicilan sering menjadi pilihan metode pembayaran demi memiliki rangkaian produk TUPPERWARE. Selain tentunya program dari perusahaan yang menawarkan membership dengan manfaat dan keuntungan yang menjanjikan.
Layanan purna jual TUPPERWARE yang berani memberikan garansi “ganti produk seumur hidup produk” (terkecuali karena terbakar atau digigit tikus)semakin meningkatkan kepercayaan konsumen dan member terhadap TUPPERWARE. Hebatnya lagi, garansi ganti produk seumur produk ini tidak berbatas waktu. Sebuah layanan konsumen yang patut diacungkan jempol.
Sambil manggut-manggut, aku mengalihkan pandangan pada kepulan asap dari COOKWARE yang digunakan untuk memasak kolak. Aroma gurih manis kolak semakin kuat mengaduk aduk hidung. Kulirik jam di handphone dan ternyata baru pukul 12.30 WIB. Waktu berbuka masih lama ternyata….hehehehehe.
Di sudut ruangan, aku lihat mba anggi sedang sibuk menempatkan kolak di beberapa wadah TUPPERWARE. Ternyata itu menjadi gimmick kami siang itu. Alhamdulillah, akhirnya bisa mencicipi kolak pisang ala COOKWARE yang sedari tadi sedikit mengusikku…uupppss.
Terima kasih TUPPERWARE.
(BT)